Karena Buku, Rebecca Memeluk Islam

Penyanyi berparas dan berpostur seksi, Rebecca (24), mengaku sangat haus akan buku. Buku jenis apa pun dilahapnya, termasuk yang bertema politik.
Salah satu tokoh politik dunia yang menginspirasinya untuk terus berburu buku politik adalah diplomat asal Ghana yang pernah menjabat Sekjen PBB, Kofi Atta Annan. Sampai-sampai, Rebecca punya anggaran khusus untuk membeli buku.
“My budget is about one million a month just for books. Kadang bisa lebih dari itu,” ucap Rebecca saat ditemui seusai preview film perdananya, Taring, di Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2010).
Kini, Rebecca juga melirik buku-buku tentang perempuan. Buku terakhir yang dibeli Rebecca, pekan lalu, bertemakan sosok perempuan Muslim.
“Belakangan saya banyak membaca buku tentang perempuan Muslim,” ucap cewek yang lebih fasih dan rileks jika diajak mengobrol dalam bahasa Inggris ini.
Menurut Rebecca, dari membaca bukulah dia akhirnya memeluk agama Islam. “Ini agama pertama yang saya anut. Ketika masih tinggal di Eropa, saya belum beragama,” ujarnya.
Kata dia, perempuan Muslim dipandang sama dalam ajaran Al Quran. Namun, dia membantah bahwa dirinya akan mengubah cara berpakaiannya menjadi lebih tertutup.
Perempuan kelahiran Den Haag, 21 Februari 1986, ini malah tak sepakat dengan dogma Islam soal perempuan barat menutup aurat. “Saya tidak setuju bahwa keislaman seorang perempuan dinilai dari cara berpakaian. Buat apa dia menutup auratnya sampai rapat jika pikirannya ke orang lain jahat dan buruk. Lebih baik saya begini, tapi selalu berbuat baik, mengikuti ajaran agama saya,” katanya.
Pemilik album Patah Hati dan Rock & Soul ini berkeras menjadi diri sendiri, apa adanya. “Saya tidak peduli, orang memprotes atau membicarakan soal saya. Yang pasti, saya suka pakai baju seksi bukan karena ingin menggoda pria. Kalau sudah dari sananya punya pikiran kotor, seorang pria bisa saja berpikiran aneh-aneh sekalipun melihat perempuan berbusana tertutup,” katanya.
Rebecca memang cewek yang berpikiran bebas. Ini bisa dimaklumi, mengingat sejak kecil dia menetap di Holland, lalu berpindah ke beberapa negara lain di Eropa, dengan keluarganya. Ketika berusia 16 tahun, dia kembali ke Indonesia dan mulai meniti karier di dunia tarik suara. (Warta Kota/yus)
 
Copyright © 2011. Para Mualaf . All Rights Reserved
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates